Tirta Empul adalah salah satu pura dan kolam suci paling terkenal di Bali, terletak di desa Tampaksiring, Gianyar. Tempat ini dibangun pada abad ke-10 dan hingga kini masih digunakan masyarakat setempat untuk ritual penyucian diri yang disebut melukat. Wisatawan dari seluruh dunia datang ke sini bukan hanya untuk melihat arsitektur pura yang indah, tetapi juga merasakan pengalaman spiritual yang mendalam.

Kegiatan dimulai dengan mengenakan kamen atau sarung sebagai bentuk penghormatan, kemudian wisatawan diarahkan menuju area kolam penyucian. Di sini terdapat belasan pancuran air jernih yang berasal dari sumber mata air alami. Air suci ini dipercaya memiliki kekuatan untuk membersihkan tubuh, pikiran, dan jiwa dari energi negatif.

Selama ritual melukat, peserta akan mengikuti urutan pancuran yang telah ditentukan, membasuh wajah dan tubuh sambil berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Pemandu lokal biasanya memberikan penjelasan makna setiap pancuran, misalnya untuk ketenangan batin, perlindungan, atau penyembuhan. Meski berasal dari tradisi Hindu Bali, wisatawan non-Hindu pun dipersilakan mengikuti dengan penuh rasa hormat.

Selain ritual penyucian, wisatawan juga bisa menikmati suasana pura yang tenang dengan arsitektur tradisional, ukiran batu, serta area taman yang hijau. Tirta Empul juga memiliki nilai sejarah karena berada bersebelahan dengan Istana Presiden Tampaksiring, yang dibangun pada masa Presiden Soekarno. Hal ini menjadikan kunjungan ke Tirta Empul tidak hanya spiritual, tetapi juga budaya dan sejarah.

Kunjungan ke Tirta Empul biasanya berlangsung sekitar 2–3 jam, dengan waktu terbaik pada pagi hari sebelum ramai pengunjung. Paket wisata umumnya mencakup pemandu lokal, sarung, dan donasi masuk pura. Aktivitas ini sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin merasakan sisi autentik dan sakral Bali, serta membawa pulang pengalaman batin yang menenangkan dan penuh makna.